Aku bekerja sebagai pembantu disebuah rumah tangga. Keluarga itu terdiri
dari sepasang suami istri yang sudah berumur. Karena anak2nya sudah
menikah dan tidak tinggal bersama mereka, pasangan manula itu menerima
kos2an. Yang kos disitu hanya seorang, lelaki, umurnya 40 tahunan lah,
Doni namanya. Aku memanggilnya dengan sebutan om Doni, dan dia gak
berkeberatan.
Om Doni suka bawa cewek abg ke kamarnya. Memang kamarnya terpisah dari
bangunan utama dimana pasangan manula itu tinggal. Dia keluar masuk
tidak lewat pintu utama tapi lewat pintu samping disebelah garasi.
Garasinya cukup besar sehingga muat 2 mobil berjajar, mobil si bapak dan
om Doni. Cewek yang dibawa sering ganti2, tapi semuanya seksi. Toket
dan pantatnya besar. Kalo sudah dikamar, aku suka nguping. Terdengar
cekikikan, tapi gak lama kemudian terdengar erangan si cewek, pasti
sedang dien tot. Napsuku berkobar2 kalo sedang nguping dia ngen tot.
Tanpa terasa aku sering meremas2 toketku sendiri yang gak kalah gedenya
dengan toket abg nya. Saking napsunya, tanganku kemudian merogoh
kedalam CD ku mengilik i tilku sendiri sehingga tanpa sadar aku
terengah2 sendiri didepan kamarnya.
Ketika membersihkan kamarnya, aku membuat posisi kordennya sedemikian
rupa sehingga aku bisa ngintip kedalam kamar. Dia tidak mengetahui bahwa
aku bisa ngintip kedalam kamarnya, dan dari tempat aku ngintip,
aktivitas yang dilakukan di ranjang bisa aku lihat dengan jelas. Suatu
malem, aku lihat dia bawa abg lagi ke kamarnya. Setelah mereka masuk
kamar, segera aku ngintip mereka berdua. Dia sedang menelanjangi
ceweknya, lalu ditelentangkan di ranjangnya. Toketnya besar, pentilnya
juga besar, berdiri tegak. Jembutnya lebat. Gak lama kemudian dia
bergabung dengan ceweknya diranjang, bertelanjang bulat. Aku terkejut
melihat kon tolnya yang besar dan panjang, sudah ngaceng dengan
kerasnya. Dibandingkan dengan kon tol suamiku di kampung, suamiku punya
gak ada apa2nya.
Aku memang sudah menikah, seperti kebiasaan orang kampung, anak cewek
masih belasan tahun sudah dinikahkan. Suamiku tetep tinggal didesa
mengerjakan sawah milik bapakku. Dengan alasan mencari tambahan, aku
bekerja sebagai pembantu di kota. Aku pulang kampung gak menentu,
tergantung uang yang aku kumpulkan sudah cukup banyak atau belum. Karena
tinggal misah makanya aku belum hamil, aku juga belum mau hamil karena
aku merasa masih abg juga.
Melanjutkan intipanku, dia sudah menancapkan kon tol gedenya di no nok
ceweknya, si cewek sudah mulai mengerang keenakan karena enjotan kon tol
om Doni di no noknya. Aku tidak dapat menahan napsuku, segera aku
kembali kekamar. Seluruh pakaian aku buka dan aku mulai meremas toketku
dan mengilik i tilku sendiri, makin lama napsuku makin memuncak sampai
akhirnya dengan erangan panjang aku nyampe juga. Pengen rasanya aku
ngerasain kon tolnya keluar masuk di no nokku. Selanjutnya setiap dia
membawa abg ke kamar, aku selalu ngintip aktivitasnya dan berakhir
dengan terkaparnya aku diranjangku setelah nyampe akibat ngilik i til
sendiri.
Aku mulai pasang aksi untuk memikat dia. Suatu malem minggu, dia tidak
kemana2. Aku mengenakan baju terusan dari bahan kaus yang ngepas di
badan. Agak mini sehingga pahaku terlihat dengan jelas. Bagian dadanya
agak terbuka, aku tidak mengenakan bra sehingga toketku yang montok
bergerak2 kalo aku berjalan. Kalo aku membungkuk, toketku seakan mau
loncat keluar dari belahan bajuku di dada. Aku make CD yang mini, karena
memang semua CDku yang tidak banyak itu mini modelnya, malah ada yang
minim sekali.
"Om, kok ngajak ceweknya", tanyaku sambil menyiapkan makan malem. Untuk
yang punya rumah, meja makannya terpisah di ruang utama. Mereka sedang
dan pergi menginap dirumah salah satu anaknya. "Enggak", jawabnya
sambil menyuap makanan yang kuhidangkan. Sengaja aku membungkukkan
badanku ketika meletakkan lauknya di meja makan. Dia melirik ke arah
toketku yang montok. "Emangnya om gak pengen", pancingku lagi. "Pengen
apa", tanyanya. "Kan biasanya sama ceweknya, asik2an", godaku lagi.
"Kamu suka nguping ya", katanya sambil tersenyum. "Gak usah nguping
juga kedengaran kok om, ceweknya keenakan", jawabku lagi. Dia diam saja
dan meneruskan makannya. Aku menambah air minumnya, ketika menambah
air posisiku agak membungkuk. Kulihat matanya segera menerobos belahan
dadaku dan 'menjilat' toketku. "Kamu montok ya Nes", katanya,
kelihatannya usahaku untuk memancing perhatiannya mulai ada follow
upnya. "Besar gitu, sering diremes ya Nes", katanya lagi. "Siapa yang
ngeremes om, paling Ines remes sendiri", jawabku terus terang. "Kok
diremes sendiri", tanyanya. "Abis gak ada yang ngeremesin sih", kataku
sambil tersenyum menggoda. "Aku remesin mau enggak", katanya lagi to the
point. "Ntar ceweknya marah", kataku. "Aku gak punya cewek kok",
jawabnya. "Yang suka om bawa itu siapa", tanyaku. "Cuma temen, dia
pengen aku juga pengen, jadilah", jawabnya. "Temennya banyak ya om,
ceweknya ganti2 terus", kataku lagi. "Bosen dong kalo sama yang itu2
terus, kan perlu variasi", jawabnya lagi. "Mau gak aku remes". "Kok om
mau ngeremes Ines sih, kan Ines cuma pembantu", kataku. "Biar kamu
pembantu tapi kamu gak kalah cantik dan sexi sama abg, lagian kamu masih
abg juga kan", jawabnya. Aku tau dia sudah terangsang dengan omongan
barusan. Aku diam saja, membereskan peralatan makan dan kubawa ke dapur.
Demikian juga dengan makanan yang tidak habis dimakan, aku bawa dan
simpan di lemari dapur. Aku mencuci peralatan makan.
Dia berdiri dibelakangku, memelukku dan tangannya langsung meremes
toketku. "Nes, toket kamu kenceng ya, besar lagi", katanya sambil terus
meremes toketku. Napsuku sudah berkobar, aku berhenti memncuci
peralatan makan dan bersandar didadanya menikmati remasan tangannya di
toketku. Tangan satunya segera mengelus pahaku, sedikit demi sedikit
tangannya naik dan terasa bajuku tertarik sampai atas. Kemudian
tangannya ke selangkangan dan jarinya menggesek-gesek bagian sensitif
ku dari atas CD. "Nes, sudah basah sekali”, katanya. "Kamu sudah napsu
ya". Mendengar itu aku tambah terangsang dan aku semakin merenggangkan
kaki. Kemudian aku merasakan jarinya menyelinap ke balik cd dan terus
masuk ke no nok ku. "Jembut kamu lebat ya Nes, panter napsu kamu
besar", katanya. Gerakan jarinya enak sekali, dia pintar memainkan
jarinya, apalagi setelah dia menambah jarinya untuk masuk ke no nok ku.
aku sendiri sudah tidak ingat lagi apakah waktu itu aku sempat
mengeluarkan suara atau tidak. tangan yang satu tetep meremas-remas
toket ku. Beberapa saat aku biarkan dia begitu karena aku juga merasa
enak sekali. Kemudian aku membalikkan diri dan berhadap-hadapan dengan
dia. Tangannya seperti tergesa-gesa merauk baju di kedua pundak ku dan
ditarik ke bawah hingga terbuka dada ku. Kemudian dia menjilat dan
mengisap-isap pentil ku. aku benar benar terangsang dan sudah tidak
bisa mengatur diri lagi. aku juga mulai gemes dan menggenggam kon
tolnya dari atas celananya, terasa sudah menegang dan terasa ukurannya
besar sekali. Begitu penasaran hingga aku menarik kepalanya yang sedang
berada di dada ku dan aku cium bertubi-tubi. Dia aku dorong
sedikit-sedikit ke belakang sampai menubruk kursi di belakang nya.
Kemudian aku paksa duduk dia. Resleting celananya aku buka dan segera
bersama dengan cdnya aku turunkan. Dia hanya diam melihat apa yang aku
lakukan. kon tolnya besar dan panjang dan tidak sabar lagi aku untuk
menciumnya, menjilat sekitar ujungnya. Baru sebentar saja sudah terasa
cairannya keluar sedikit dari ujungnya. Selanjutnya mulai kuemut.
Terasa kon tolnya penuh di mulut. Tapi baru sebentar dia sudah minta
segera dilepas karena gak mau keluar di mulutku.
Setelah aku lepas kon tolnya dari mulut, aku segera naik keatasnya yang
sedang duduk di kursi itu. aku juga sudah tidak sabar lagi, kapan cd
dilepas juga aku tidak ingat lagi. kon tolnya aku genggam dan
sedikit-sedikit aku masukkan ke no nokku, terasa kon tol yang besar
masuk. Dia sedikit menarik nafas ketika kon tolnya masuk. “Om, enak
banget deh kon tolnya…”, kataku. "Kamu dah napsu banget ya Nes",
jawabnya. Ketika aku mulai gerak, dia berkali-kali mendesah dan
memanggil-manggil namaku. aku juga tidak bisa menahan perasaan yang enak
itu dan berkali kali menyebut-nyebut namanya. Akhirnya dia tidak tahan
juga berdiam diri, segera dia memeluk aku dan membenamkan mukanya ke
dadaku. aku hanya dapat mengelus-elus rambutnya yang ikal itu.
Berkali-kali kon tolnya aku jepit dan setiap di jepit, aku juga
merasakan enak di dalam no nokku. Tapi dia tidak bisa lama-lama, dia
bilang sudah tidak tahan lagi, tapi aku tidak ingin selesai sekarang,
aku sedang benar-benar menikmati kon tol besarnya. Dia takut pejunya
keluar di dalam aku, tapi aku sudah bilang biar keluar di dalam. Belum
sempat aku puas dia akhirnya ngecret juga terasa berkali-kali pejunya
keluar dari kon tolnya. aku diam sampai dia tenang. "Nes, nikmat banget
deh no nokmu. Lebih nikmat dari semua abg yang pernah aku en tot. no
nokmu kerasa banget empotannya. Kamu udah pengalaman ngempot ya Nes",
katanya terengah. "Enggak kok om, cuma diajari suami di kampung aja",
jawabku. "O kamu dah kawin toh, panter napsunya besar banget, dah lama
gak ngerasain kon tol masuk no nok kamu ya". katanya sambil tersenyum.
Aku bangkit dari pangkuannya. Terasa pejunya mengalir keluar dari no
nokku. Dia segera menarik aku kekamarnya. "Terusin di kamarku ya Nes",
katanya. Terasa dia mulai menciumi rambut ku dari
belakang dan terasa bibirnya menyentuh kuduk dan berkali kali
mengecupnya, aku menjadi terangsang ketika itu dan terus dia menciumi
punggung ku. Terus dia memegang kedua lengan ku dan membalikkan badan ku
sehingga berhadapan. Dia memandang muka ku dari dekat dan salah satu
tangannya memegang dan meremas remas toket aku. Kemudian dia mencium aku
dengan nafsunya dan aku pun menerimanya dengan saling menghisap lidah.
aku begitu terangsang hingga terasa no nokku semakin basah. kemudian
aku duduk di tempat tidurnya dan terus merebahkan diri. kedua kaki aku
dia pegang dan perlahan-lahan dia buka hingga selangkangan aku terlihat
lebar-lebar, kemudian kaki kutekuk. Sambil menciumi paha ku, sedikit
demi sedikit kepalanya terus naik ke atas. Ciumannya begitu membuat aku
terangsang dan aku sudah sedikit mendesah, apalagi ketika bibirnya
sudah dekat benar dengan selangkangan. Kemudian dia berkata “Nes, sudah
basah sekali…keluar banyak sekali. Kamu dah napsu lagi ya”. Mendengar
itu aku jadi
bertambah terangsang, “Om…jilat…dong…”, desahku. Mukanya segera
dibenamkannya di selangkangan ku, dan tidak tahan lagi, kepalanya aku
pegang dengan agak kuat dan aku tekan ke mulut no nokku. Terasa dia
mulai menjilat dan menciumi sekitar i tilku, dan terasa sekali lidahnya
bergerak kesana kemari, benar-benar nikmat, beberapa kali i tilku
dikulumnya. Tapi dia tidak sampai memasukkan lidahnya ke dalam no nokku.
Ini nikmat sekali, tidak seperti kon tol, lidahnya terasa seperti
benda hidup yg bergerak berak di dalam no nokku, dia begitu pintar
memainkan lidahnya.
Dia naik ke tempat tidur. kemudian aku minta merubah posisi agar aku
dapat mendekat ke kon tolnya. segera aku pegang kon tolnya sambil
mengelus-elus pangkal kon tolnya. Kepala kon tol
beberapa kali aku kecup dan di jilat, terutama ujungnya yang ada belahan
tempat cairannya keluar itu. Dengan ujung lidah sedikit ditekan,
belahan ujung kon tolnya aku jilat, terasa asin…sedikit-sedikit terlihat
cairan yg agak lengket itu keluar dari ujung kon tolnya. Terdengar
suaranya menahan karena napsu. Kemudian kepala kon tolnya aku kulum dan
aku mainkan dengan lidah berkali kali didalam mulut, ujungnya aku hisap
seperti menyedot minuman, kon tolnya berdenyut dan keluar sedikit
cairan dari ujungnya. Sementara itu dia terus menjilati no nokku dengan
posisi 69. aku tetap terlentang dan dia berada di atas. Tapi terus dia
memberi kesempatan ke aku dengan merubah posisi menjadi terbalik, aku
berada di atas dia. aku jadi lebih bebas mengemut kon tolnya yg
berukuran besar itu, terus aku masukkan kemulut sampai se maksimal
mungkin. air liur sengaja aku keluarkan banyak agar terasa licin dan
mudah mengeluarkan dan memasukkan kon tolnya kemulut.
Karena sudah ngecret, dia bisa bertahan lebih lama selama kuemut.
Jilatannyaa di seputar i til juga enak sekali terasa, beberapa kali
terasa jarinya juga masuk ke no nok, entah berapa jari, tapi
yg jelas bukan satu jari. Karena begitu asyiknya, tidak terasa udara
kamar semakin panas karena jendela tidak dibuka. aku merasa keringat
dari sekitar leher mengalir ke bawah melewati belahan toketku.
Setelah agak lama dalam posisi 69 kemudian dia mulai bergerak merubah
posisi. Dia mundur ke bawah dan badannya keluar melewati selangkangan
kaki. Terus dia berlutut di tempat tidur dan tetap minta aku untuk
nungging, dia mulai mendekati mulut no nok dari arah belakang.
pelan-pelan kon tol yg besar itu masuk ke dalam no nokku, terasa agak
susah masuknya, padahal aku sudah sangat basah dan licin. Ketika dia
mulai bergerak memainkan kon tolnya keluar masuk kedalam no nok, dia
berkata “Nes….enak sekali ….kecang banget rasanya no nok kamu ngeremes
kon tolku….”, berkali kali aku jepit kon tolnya dan setiap di jepit,
tangannya menggenggam pinggul ku lebih kencang lagi, sampai akhirnya dia
menyudahi sendiri posisi ini.
Terus dia merubah posisi, duduk berhadap-hadapan dan aku seperti di
pangkunya. Terasa kon tolnya lebih masuk kedalam aku dan terasa ujungnya
menyentuh bagian yg paling dalam. Dia dan aku dengan irama teratur
menggerak-gerakkan pinggul masing masing sehingga terasa benar benar
nikmat sekali. aku mendesah2 keenakan dengan keras. Badan ku dan om Doni
sudah basah dengan keringat.
Kemudian dia mendorong aku sehingga aku terlentang di tempat tidur yang
sudah mulai acak-acakan itu. Posisi sudah berubah menjadi posisi normal
dan dia terus semakin cepat gerakkannya, dan aku bilang ke dia untuk
nyampe sama-sama. Beberapa saat kemudian dia ngecret, terasa cairan
panas seperti menyembur ke dalam no nokku berkali kali, dan aku pun
menyusul nyampe, berkali-kali. aku jepit kon tol nya sampai terasa badan
begitu lemas dan tidak bergerak, hanya nafas yang terputus putus
seperti habis lari pagi saja. Kemudian dia menciumi bibir aku, dan
sambil berbisik “terima kasih Nes, nikmat banget. kapan2 kita ngen tot
lagi ya". Dia rebahan di samping ku dan memandang ke langit langit,
kemudian aku merubah posisi miring kesamping menghadap dia, “Kalo om
sama Ines, terus cewek2 om mo dikemanain". "Udah ada kamu, ngapain cari
lagi yang lain", jawabnya.
Seminggu ini dia menepati janjinya, gak bawa abg ke kamarnya. Malam
minggu berikutnya, om Doni mengulangi lagi memberi aku kenikmatan.
Tentunya aku tidak menolak ajakannya. Di kamarnya, dia mendekatkan
wajahnya perlahan, napas hangatnya menerpa wajahku. Aku memejamkan
matanya dan perlahan bibirnya mendarat lembut di bibirku. Aku tak
menolak kecupan tersebut, kembali bibirnya mendarat di permukaan
bibirku. Dikecupnya lagi perlahan, dan mulai melumati bibirku. Aku
terpejam membalas lumatannya. Kecupan dan lumatan nya bergerak menjauhi
bibirku menjalar sepanjang rahangku, bergeser turun menjelajahi
leherku.
Mengecup dan menjilati dengan lidahnya yang kasap terus keatas menuju
wilayah belakang telinga dan mengulum cuping telingaku dengan lembut.
Aku memegang erat pergelangan tangannya, ”Om….” desah ku. Kedua tanganku
meraih keatas dan merangkul bahu dan lehernya. Ciuman dan lumatan
bibirnya makin bergelora. ”Hmhhhh”, desahku perlahan. Dia meraih tubuhku
dan merebahkannya di tempat tidurnya. Kembali lidahnya menjalar dari
bibir ranum bergerak menyusuri rahang terus mengecup leher dengan
bergairah. Terus keatas ke balik cuping telinga, menjilati dan melumati
nya. ”Om….” ,rintihku perlahan. Tangan nya tak tinggal diam mulai
menjalar meraba -elus permukaan toketku yang masih di balut pakaian itu.
Terus turun ke bawah menemukan tepian kaos dan menyelusup kedalam.
Meraba- mengelus permukaan kulit ku dengan jemarinya. ”Mmmhhhh……oohhhh”
,kembali aku mengerang. pakaianku mulai tersingkap dan dengan cekatan
pula jarinya melepas kait braku dan melepas pakaianku lewat kepala. Dia
mengecup pangkal leherku, terus kebawah, menjilati permukaan kedua
toket montokku bergantian.
Hingga…”Ahhhh…..om….”,erangku seraya menggeliatkan tubuhku saat kedua
bibirnya mencucupi pentilku. Bergantian pentil yang kiri dan kanan
sehingga membuatnya mengkilap karena basah. Kulumannya pada pentilku
yang telah mengeras itu terasa sangat nikmat. Kedua tanganku mengerumasi
rambutnya dan terkadang menyelusup ke balik kaosnya. Sembari mencucupi
kedua pentilku tangannya bergerak turun mengelus kedua pahaku yang
ditumbuhi bulu halus. Dia bangkit dan melepas kaosnya dan celananya.
Kita kini dalam keadaan hampir telanjang hanya ditutupi CD.
”Om…..ahhhh……..”, erangku tatkala mulutnya mencucupi no nokku yang masih
terbalut CD tipis itu. Kedua tangannya tak tinggal diam mengelus dan
merabai kedua toketku. Jarinya juga turun dan mengelus permukaan paha,
menyelinap ke balik karet cdku dan mengurut perlahan. ”Oghhhh.” ,aku
tersentak saat jemarinya menyelusup ke dalam no nokku yang telah lembab
itu. Mataku membeliak dan menggelinjang dengan napasnya seperti
tersedak. Seluruh permukaan bagian dalam no nokku telah basah dan
berdenyut-denyut. Gerakan jarinya mengelitik seluruh pemukaan peka
didalamnya. Dia kembali menarik jarinya yang telah basah dan mencucupi
jarinya sendiri membersihkan cairan yang menempel pada jarinya.
Tangannya kembali bergerak meraih karet CDku, menariknya hingga
terlepas. Begitu juga CDnya juga telah terlepas. Dia meraih kedua kaki
ku, mengecupi betisku dengan lembut, menjilati dengan lidahnya yang
kasap, turun terus ke bawah menjilati paha bagian dalam kedua kaki ktu
bergantian. ”Om……..”, kembali aku mendesahi saat bibirnya mendarat pada
bukit no nokku yang diliputi jembut yang lebat. ”Nikmati aja” ,
ujarnya. Lidahnya menjilati permukaan no nokku dan mendesak masuk lebih
dalam. ”Aahhhhh ...ohhhhhhh” ,erangku lagi. Menemukan i tilku disana
langsung dijilat dengan hisapan bertubi-tubi. Pinggulku bergerak-gerak
gelisah mengimbangi serbuan lidahnya. Kedua tanganku menggerumasi
rambut nya dan menekankan kepalanya. ”Om………..uhhhhhhhh” ,aku melenguh
kembali. Seluruh permukaan bagian dalam no nokku itu telah basah dengan
aroma khas yang makin membangkitkan napsunya. Jilatan dan hisapan yang
dilakukannya membuat aku menggerinjal hebat, menggeliat-geliat di
bawah tekanan kedua tangannya pada pinggulku. Gelombang demi gelombang
nikmat makin bergelora menyeret dirikua hingga tak tertahankan lagi.
”Om .ooohhhhhh” ,jeritku saat aku nyampe. Tubuhku melenting, kedua
tanganku mencengkeram bahunya dengan kuat. Beberapa menit situasi itu
berlangsung. Dia membiarkan aku menikmatinya.
Dia merangkak naik perlahan, merebahkan tubuhnya diatas tubuhku.
Bergoyang ke kanan dan kekiri menyibakkan kedua paha ku yang secara
naluriah membuka memberikan ruang pada pinggulnya untuk merapat. Aku
membuka mataku, napasku masih memburu dengan keringat pada kening dan
toketku. ”Om, nikmat banget deh, padahal belum dien tot", kataku lirih.
”Nikmati saja Nes…” ujarnya. Sambil tersenyum aku menarik kepalanya
kearahku, kulumat dengan ganas bibirnya. Dia kembali bergerak menggosok
kon tolnya menelusuri permukaan no nokku. Maju - mundur.
”Ohhh……om…………ya disana…” ,Kembali aku melenguh karena gerakannya. Kedua
tanganku yang tadi memeluk lehernya turun ke bawah dan mencengkeram
pinggulnya. Kutekan inggulnya kebawah lebih kuat dan kedua kakiku
mengunci di belakang pinggangnya .Dia terus bergerak maju mundur
menggesekkan kon tolnya ke no nokku. Naluriah aku bergerak seirama
gerakannya. Sesekali kepala kon tolnya menusuk… ”Ohh…..” desis ku
karenanya.
Dia mengangkat tubuhnya hingga duduk berselonjor. Menarik pinggulku
menumpu paha kedua kakinya. Kedua kakiku menekuk di sisi tubuhnya dalam
posisi masih berbaring. no nokku semakin terkuak. Seraya menggenggam
pinggulku, dengan tangan kirinya dia mengarahkan kon tolnya tepat pada
no nokku. Dengan memegang batang kon tolnya dia mendorong kedepan…..
”Om..", desahku lirih. Dia mendorong kembali, tak terlalu dalam, hanya
kepalanya yang menyeruak no nokku. Aku memegang lengannya menahankan
dorongan yang terlalu jauh. Dia bergerak… Dengan jarinya yang
menggenggam kon tolnya untuk membatasi, hanya ujungnya saja yang masuk,
dia menggerakkan kon tolnya keluar masuk no nokku.
”Ooooohhhh……..,ohhhh….!!” , desahku keras. Pinggulku ikut menggerinjal
mengimbangi gerakan kepala kon tolnya. Dia mengelus lututku dengan
perlahan. ”Oooohhh……om…”, aku merintih berulang kali. Aku enggerakkan
pinggulku, bergoyang dan berputar- putar. Gerakan itu menyebabkan no
nokku yang telah basah itu serasa di aduk – aduk oleh kepala kon tolnya.
”Om...”,panggilku lirih. ”Hmm...”, dia cuma menggumam, "Kenapa?".
"Rasanya makin nikmat om", erangku lagi. "om..”, jeritku kecil seraya
memutar pinggulku perlahan. Tubuhku bergetar, pahaku mengejang. Perlahan
kon tolnya tenggelam mili demi mili di telan no nokku. aku mencoba
duduk, memeluk ketat lehernya, menggigit kecil pundaknya dan mendesakkan
tubuhku turun, hingga seluruh kon tolnya terbenam utuh. ”Aah",
jeritku. Langsung aku merebah ambruk menyeret tubuhnya. kedua kakiku
langsung kursilangkan di belakang mengunci pantatnya. Dengan napas
tersengal – sengal kami berbaring melekat erat. Dia mengangkat wajahnya
menatap wajahku yang berpeluh. Aku mengecup keningnya, "om, tuntaskan
dong", pintaku lirih. no nokku terasa mencengkeram erat kon tolnya. Dia
bergerak naik hingga kon tolnya terlepas kembali dari cekalan no
nokku. ”Mmmhhh…uhf”, dia mendesis. Kedua tangannya bergerak turun
menemukan kedua pahaku, ditariknya kedua kakiku keatas melewati
lengannya, mengunci kedua lututku dengan lengan dan sikunya. Sehingga
pinggulku mengangkat menguakkan no nokku. Om, .lagi…lagi………terusskan
sekarang……!”,pintaku parau. ”Bener ini…? ”, tanyanya kurang yakin.
”Sekaraaanng……..om, ssekaraaang, Ines ga…tahann..ayoo..!” ,rengekku lagi
seraya menekan pantatnya kearah tubuhku lebih erat. ”Ayo….om",
rintihku tatkala dia menempelkan kepala kon tolnya ke permukaan no
nokku dan bersiap mendorong……. Ujung kon tolnya yang tegak dari tadi
mendesak masuk. Aku mencoba membantu mempermudah dengan menggerakkan
pinggulku. Dia dengan sabar menunggu, menekan pelan, sangat pelan.
”Ohh……….om…….”, aku kembali mengerang. Dia menghentikan tekanan.
Diiringi jeritanku dan tancapan kukuku ke punggungnya, kepala kon
tolnya kembali membelah no nokku. Kedua bola mataku membeliak. tubuhku
menggigil dan cengkeraman kedua tanganku semakin kuat pada pantatnya.
”Ahhhhhh………………!!!” ,rintihku. Tubuhku mengejang, kepalaku mendongak
tatkala dia bergerak mendorong perlahan. Matakuu membeliak menikmati
mili demi mili masuknya kon tolnya ke no nokku. Dia kembali mendorong
pinggulnya dengan perlahan membenamkan seluruh kon tol besarnya ke
dalam no nokku. Dia mulai bergerak perlahan naik turun, merasakan
jepitan dan denyutan no nokku mengurut dan memijat kon tolnya. ”Om...",
erangku semakin keras tak beraturan lagi. Tubuhku yang telah
berkeringat di sana sini mengelinjang-gelinjang dengan hebat ditingkahi
gerakan naik turun tubuhnya diatasku. Kaki kananku terlepas dari siku
Dino dan mengunci ke belakang pinggangnya. Terkadang dia berhenti
sejenak, tetapi dengan mengedan mendenyut-denyutkan kon tolnya di dalam
no nokku menimbulkan variasi tekanan yang berbeda - beda pada
permukaan no nokku. Peluh telah bercucuran membasahi tubuh kami.
”Ohhh,…….ahhhhhh,………….”,jerit ku setiap denyut-denyut kon tolnya dalam
tubuhku menyentuh pusat birahiku. ”Lagiii…..teruss……..ahh…..”. Dia
terus bergerak naik turun diatas tubuhku, aku merasakan nikmat yang
luar biasa setiap kali kon tolnya menghunjam.
Tubuhku mulai menggigil dan dia tahu aku hampir nyampe. Diapun memacu
gerakan memompanya, kon tolnya menghunjam keluar no nokku semakin cepat.
”Ya om…………ohhh..Ines ’ga tahan…lagiii…”, jeritku parau
”Ahhhhhhhh……………………….Om………..Ines nyampe om…ohh” ,jeritku. Aku
melengkungkan punggungku, kedua pahaku mengejang serta menjepit dengan
kencang, seluruhan badanku berkelojotan dan nafasku tersengal-sengal.
Aku merasa lemas seakan-akan seluruh tulangku copot. Aku kelojotan di
bawah dengan kedua tanganku memeluk ketat dan kakiku terkangkang lebar
dengan kon tolnya masih terjepit didalam no nokku. no nokku berdenyut –
denyut dengan cepat, berkontraksi mengurut kon tolnya. Mataku
membeliak, tubuhku melenting dan kucengkeram pantatnya, menekannya
dengan kuat kearah tubuhku. Dia bergerak makin cepat walaupun makin
sulit, karena kuncian tanganku. Makin cepat menghunjam dan akhirnya tak
tertahankan lagi dengan suatu sentakan menekan keras kon tolnya
menyentuh dasar no nokku, "Oughhh………..” ,seraya menggeram dia ngecret,
beberapa kali menyemburkan peju kentalnya dalam no nokku. Berkali-kali
semburan itu terulang hingga daya semburnya melemah dan mereda, lalu
tubuhnya ambruk diatas tubuhku. Setelah mereda dia menggeliat
menjatuhkan tubuhnya ke sisiku. Berdua kami terdiam sesaat. Aku
bergerak mengecup ringan pipinya. ”Makasih om…………, gile beneerrr…..”
pujiku. ”Apanya yang terimakasih” ujarnya sambil merapihkan rambut yang
jatuh di wajahku. ”Terus terang om, nikmatnya lebih dari ketika kita
ngen tot minggu yang lalu. Wuihhh….bukan main rasanya”,imbuhku lagi.
”Kapan-kapan lagi ya om?.”pintaku memohon. Dia tak menjawab dan hanya
menjatuhkan kecupan pada kedua mataku.
Namaku Tina. Usiaku 16 tahun. Aku sekolah di sebuah SMU swasta terkenal
di Surabaya. Sudah hampir setahun ini hidupku penuh berisi
kesenangan-kesenangan yang liar. Dugem, ineks dan seks bebas. Sampai
akhirnya aku terjerumus dalam ambang kehancuran. Terombang-ambing dalam
ketidak pastian. Aku bingung apa yang kucari. Aku bingung harus kemana
arah dan tujuanku. Apa yang selama ini kulakukan tidak memberikan
kemajuan yang positif. Bahkan aku nyaris gila. Siapakah aku ini?
Sejujurnya aku menyesali kondisiku yang seperti ini. Keterlibatanku
dengan narkoba telah membawaku ke dalam kehidupan yang kelam. Sungguh
kejam! Aku jadi berangan-angan ingin kembali ke kehidupan lamaku dimana
aku belum mengenal narkoba. Saat itu begitu indah. Orang tuaku sayang
padaku. Andrew pacarku dengan setia berada disisiku. Dan dia selalu
datang untuk menghibur dan menemaniku.
Aku jadi ingat pada hari-hari tertentu, teman-teman sekolahku datang
main ke rumah untuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar berkumpul.
Kalau lagi ada pacarku, mereka selalu menggoda kami sebagai pasangan
serasi. Padahal menurutku kami bertolak belakang. Aku pemalu dan mudah
merajuk. Sedang pacarku biang kerok di sekolah dan tidak tahu malu. Aku
berprestasi dalam pelajaran tapi kurang menguasai bidang olah raga.
Sedangkan dia berprestasi dalam olah raga namun malas belajar. Tinggiku
sedang dan badanku agak kurus. Sedangkan dia tinggi dan besar. Pokoknya
beda banget. Tapi teman sekolah mengatakan kami pasangan serasi. Entah
apanya yang serasi..
Aku masih ingat saat-saat terakhir dia meninggalkan aku untuk sekolah ke
Amerika. Ada setitik firasat bahwa itu adalah saat terakhir aku
bersamanya. Aku menangis tiada henti di bandara seperti orang bodoh.
Tidak ada kata yang terucap, hanya sedu sedan lirih terdengar dari
mulutku. Orang tuanya sampai sungkan pada orang tuaku dan berusaha
menghiburku dengan mengatakan bahwa Andrew akan sering pulang ke
Indonesia untuk menengokku. Orang tuaku pun tak kalah dan berjanji
padaku akan menyekolahkan aku ke Amerika selepas SMU.
Kata orang cinta akan lebih terasa saat terpisahkan oleh jarak. Aku
tidak sabar untuk membuka e-mail setiap malam. Telepon internasional
seminggu sekali menjadi pelepas dahaga bila aku rindu suaranya. Setiap
malam menjelang tidur, aku melihat-lihat foto kami berdua. Dan tak lupa
aku mendoakan dia.
Kini Andrew tidak akan mau memandangku lagi. Laporan dari teman-temannya
yang melihat aku berkeliaran di diskotik-diskotik dengan lelaki lain
membuatnya murka dan tidak mempercayai aku. Dia mengadili aku yang hanya
bisa menangis dan berjanji akan menghentikan perbuatanku. Tapi apa
daya, di belahan dunia lain, Andrew tidak akan bisa melihat
keseriusanku. Dia meminta untuk mengakhiri hubungannya denganku meski
aku menangis meraung-raung di telepon. Aku tak berdaya. Dia begitu
kerasnya tidak mengampuni kesalahanku.
Yah memang semua itu memang salahku. Tapi apakah aku tidak punya
kesempatan untuk memperbaiki kesalahan? Apakah setiap orang tidak pernah
khilaf? Apakah sama sekali tidak ada ampun untukku? Dia dulu
mengatakan apa pun yang terjadi akan selalu mencintaiku. Akan selalu
menjagaku. Semakin hari cintanya padaku akan semakin besar. Ternyata,
bohong! Itu semua hanya bohong belaka!
Saat ini aku jadi ceweq bodoh, sering melamun dan mudah stres. Bukan
hanya hubunganku dengan Andrew yang hancur. Hubunganku dengan ayah ibuku
juga memburuk. Mereka sudah menyerah menghadapi aku yang hampir setiap
hari pulang pagi. Mereka bahkan mengancam akan mengusir aku bila terus
menerus seperti ini.
Aku jadi sering membolos sekolah. Prestasiku di sekolah makin hari makin
memburuk. Aku telah kehilangan minat untuk belajar dan meraih ranking
tinggi di sekolah. Hubungan sosial dengan teman sekolahku juga semakin
buruk. Aku malas bergaul dengan mereka. Aku takut mereka mengetahui
siapa aku sebenarnya. Aku takut mereka menyebarkan tingkah lakuku
sebenarnya. Aku takut..
Aku jadi paranoid! Aku jadi mudah curiga dengan semua orang. Aku jadi
sulit tidur dan melamun yang tidak-tidak. Aku jadi sering mimpi buruk
dan makin sulit membedakan mana mimpi dan kenyataan. Lama-lama aku bisa
gila!
Aku ingin berhenti menggunakan narkoba dan sesegera mungkin meninggalkan
dunia gemerlap yang selama setahun ini kugeluti. Tapi aku sulit
meninggalkannya. Aku terperangkap di dalamnya!
Ineks! Semua ini gara-gara pil setan itu! Badanku semakin kurus. Mataku
cekung dihiasi garis hitam dibawahnya. Aku tidak mengenali wajahku
sendiri di hadapan cermin. Bahkan Mamaku sudah mengecap aku sebagai
wanita nakal.
Yah.. wanita nakal.. aku memang telah jadi wanita nakal. Aku telah
melepaskan keperawananku pada seorang pria yang bukan suamiku. Aku malu
pada diriku dan pada orang tuaku. Diriku bukan Tina yang dulu. Tina
yang selalu meraih prestasi di sekolah. Tina yang selalu membanggakan
orang tua. Tina yang rajin ke gereja. Tina yang lugu dan pemalu. Tina
yang selalu jujur dan berterus terang..
Malam itu entah malam keberapa aku ke diskotik dengan Martin. Setelah
triping gila-gilaan bersama teman-teman, aku pulang bersama Martin.
Sebenarnya aku malas pulang karena masih dalam keadaan on berat.
Gara-gara Bandar gede dari Jakarta datang, semua jadi kebanyakan ineks.
Badanku terus bergetar tiada henti, dan rahangku bergerak-gerak ke kiri
dan kekanan. Dengan eratnya aku peluk lengan Martin seakan-akan takut
kehilangan dirinya.
Tidak seperti biasanya Martin mengajakku putar-putar keliling kota.
Mungkin dia kasihan melihat aku masih on berat dan tidak tega membiarkan
aku sendirian di rumah. Aku sih senang-senang saja. Kuputar lagu-lagu
house music agak kencang, meski aku tahu akibatnya bisa fatal.
Tak sampai lima menit, lagu house music dan hembusan hawa AC yang dingin
membuat aku on lagi! Aku menggerak-gerakkan badan, kepala dan tanganku
di bangku sebelah. Rasanya asyik sekali triping dalam mobil yang
melaju membelah kota! Martin tertawa melihat aku memutar-mutar kepala
seperti angin puyuh.
“Untung kaca film mobilku gelap. Jadi aku nggak perlu takut orang-orang melihat tingkahmu!” ujarnya.
Hahaha.. rasanya saat itu aku tidak peduli mau dilihat orang, polisi,
hansip atau siapa pun juga, aku tidak akan peduli! Lagipula ini masih
jam 3 pagi.
Setelah setengah jam kami putar-putar kota, akhirnya kami sampai di
daerah sekitar rumah Martin. Martin menyarankan agar aku meneruskan
tripingku di rumahnya. Sebab terlalu riskan bila triping di jalanan
seperti itu. Kalau sedang sial bisa ketangkap polisi. Aku yang sudah
tidak bisa berpikir lagi Cuma mengiyakan semua omongannya.
Sampai di rumahnya, aku langsung diantar ke kamarnya. Sambil meletakkan
kunci mobil, Martin menyalakan ac dan memutar lagu house music untukku.
Wah dia benar-benar ingin membuat aku on terus sampai pagi! Ok, Aku
layani! Kurebut remote ac dari tangannya dan ku setel dengan temperatur
paling rendah.
Martin yang sudah drop, begitu mencium bau ranjang langsung hendak
merebahkan badannya yang besar itu ke tempat tidur. Tentu saja aku tidak
ingin tripping sendiri! Kutarik tangannya dan kuajak dia goyang lagi.
Martin mengerang dan tetap menutup wajahnya dengan bantal. Tingkahnya
dibuat manja seperti anak kecil. Tidak habis pikir aku segera mencari
koleksi minumannya di mejanya. Kusambar sebotol Martell VSOP dan kupaksa
dia minum.
Mulanya Martin menolak dengan alasan besok harus kerja. Namun aku
memaksa terus hingga dia tak berkutik. Beberapa teguk Martell membuahkan
hasil juga. Martin bangun dan duduk didepanku. Aku segera memeluknya
dari belakang dan menggodanya dengan manja.
“Kalau kamu mau nemenin aku tripinng.. hari ini aku jadi milikmu.”
“Milikku sepenuhnya..? Ehm.. I love it!” Balas Martin nakal.
“Ya..ehm.. jadi milikmu..” gumamku di dekat telinganya.
Aku memeluknya dari belakang dan menciumi telinganya sampai dia
kegelian. Aku terus menggodanya dengan menciumi leher dan bahunya.
Tiba-tiba dia membalikkan badan dan menyergapku! Aku kaget juga dan
berteriak kecil. Martin mendekapku erat-erat dan balas menciumi wajah,
leher dan telingaku. Aku menjerit-jerit kegelian oleh tingkahnya.
Lama-lama ciuman Martin semakin turun ke bawah. Dia melorotkan tali
tank-topku dan menciumi buah dadaku dengan ganas sambil
mendengus-dengus. Aku bergetar menahan geli dan rangsangan yang hebat.
Otot-otot badan dan kakiku terasa kaku semua.
Tidak puas menciumi dadaku, Martin meloloskan bra yang menutupi dadaku sehingga kedua buah dadaku tersembul keluar.
“Woow.. aku paling suka payudaramu!” desisnya.
Aku paling suka kalau keindahan tubuhku dipuji. Dia mengucapkan
kata-kata itu dengan mata berbinar-binar sehingga membuatku tersanjung.
Tentu saja aku langsung menutupi dadaku dengan kedua tanganku
seakan-akan melarangnya untuk melihat.
Sedetik kemudian dia membuka kedua tanganku dan membungkuk kearah dadaku
lalu mendekatkan mulutnya ke puting kananku. Dengusan napasnya yang
mengenai putingku sudah bisa membuatku menggelinjang. Pelan-pelan
lidahnya menjilat putingku sekilas, lalu berhenti dan memandang
reaksiku. Aku memejamkan mata dan mendengus. Perasaanku melambung sampai
ke awang-awang! Ketika kubuka mataku, dia memandangku sambil tersenyum
nakal. Aku memukulnya. Kemudian dia menjilat puting kiriku sekilas.
Aku kembali menggelinjang-gelinjang. Aku merasa detik-detik penantian
apa yang akan dilakukan Martin pada putingku membuat aku makin
penasaran. Aku mengerang-erang ingin agar Martin meneruskan aksinya.
Aku sudah sangat terangsang hingga memohon-mohon padanya agar memuaskan
aku. Martin tersenyum manis sekali lalu mulai memasukan putingku ke
mulutnya. Putingku dipermainkan dengan mulut dan lidahnya yang hangat.
Aku bergetar dan menggelinjang menjadi-jadi. Kepiawaian Martin
merangsang dan memuaskan aku sudah terbukti. Rangsangan yang hebat
melupakan segala janji yang pernah kubuat.
Martin sangat terangsang rupanya. Aku merasa ada yang mengganjal di
bagian bawah perutku dan menyodok-nyodok kemaluanku. Aku membuka kedua
kakiku lebar-lebar dan merubah posisi pinggulku agar kemaluanku
bergesekan dengan penisnya. Tiap kali penisnya menggesek klitorisku aku
mengerang dan merenggut apa saja yang bisa kurenggut termasuk
rambutnya. Napas kita yang mendengus-dengus bersahut-sahutan bersaing
dengan lagu house music yang memenuhi ruangan.
Martin meneruskan aksinya sambil melepas pakaianku satu persatu hingga
aku telanjang bulat. Aku menatap wajahnya dengan perasaan tak karuan.
Lalu dia membuka pakaiannya sendiri dan mulai menyerangku dengan ganas.
Aku diciumi mulai mulut turun ke leher lalu ke buah dadaku. Kemudian
turun lagi melewati pusar dan bulu kemaluanku. Dia berhenti sesaat
sambil melihat aku yang sudah terangsang berat.
“Martin.. cium anuku please..” pintaku terbata-bata.
“Hehehe..” Desisnya pelan.
Lalu tanpa menunggu perintah kedua kalinya, dia mulai merubah posisinya
agar mulutnya pas di kemaluanku. Kemudian kakiku dibuka lebar-lebar ke
atas sehingga kemaluanku menyembul di antara pahaku. Aku merasa hawa
dingin menerpa bagian dalam kemaluanku yang merekah. Aku memejamkan mata
berdebar-debar menunggu Martin memulai aksinya.
Martin menciumi sisi luar kemaluanku dengan perlahan. Aku mengerang
tertahan dan mengerutkan dahi. Rasanya geli sekali! Ciumannya bergerak
ke tengah dan berhenti di klitorisku. Klitorisku diciuminya lama sekali
seperti kalau dia menciumi bibirku. Dia mengulum dan kadang menyedot
kemaluanku dengan kuat. Aku mendesah-desah keras sekali. Tak
tergambarkan rasanya. Lalu ketika lidahnya ikut bermain, aku tak kuat
menahan lebih lama lagi. Dibukanya bibir kemaluanku dengan jarinya, lalu
lidahnya dimasukan diantaranya. Lidahnya memilin-milin klitorisku dan
kadang masuk ke vaginaku dalam sekali.
Erangan panjang menandakan kenikmatan yang tiada taranya. Aku malu
sekali ketika orgasme dihadapannya. Ritme ciumannya pada kemaluanku
perlahan-lahan mengendur seiring dengan tekanan yang kurasakan. Martin
memang hebat. Dia sudah berpengalaman memuaskan ceweq. Dia bisa tahu
timing yang tepat kapan harus cepat dan kapan harus pelan. Aku jadi
curiga apa dia berprofesi sebagai gigolo yang biasa memuaskan
Tante-Tante kesepian. Hehehe..
“Lho kok cepat? Udah terangsang dari tadi ya?” tanyanya sambil senyum-senyum mesum.
Mukaku memerah ketika aku tak bisa menjawab pertanyaannya. Aku
memukulnya dengan bantal sambil menggodanya. “Kamu gigolo ya? Kok hebat
banget?”
“Eh, gigolo! Kurang ajar! Gua ini memang Don Juan Surabaya ya! Belum
pernah ada ceweq yang tidak puas kalau main denganku!” katanya pongah.
“Teman-temanku sampai menjuluki aku ‘Sex Machine’!” lanjutnya.
“Ngibul! kamu pasti gigolo!” godaku sambil memukulnya dengan bantal lagi. Kami perang mulut selama beberapa saat.
Kemudian Martin mengakhirinya dengan berkata, “Enak aja menghinaku!
Sebagai balasannya, nih..” Martin melompat kearahku dan memasukkan
kepalanya diantara kakiku.
Dia langsung melumat kemaluanku dengan mulutnya lebih ganas lagi padahal
kemaluanku masih berdenyut-denyut geli. Aku menjerit-jerit karenanya.
Gelinya luar biasa! Entah apakah kemaluanku sudah sangat basah atau
tidak, aku mendengar bunyi berkecipak di kemaluanku. Rasa geli yang
menerpa segera berubah menjadi nikmat. Aku terhanyut lagi dalam
permainan lidahnya.
Aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Badanku rasanya lemas semua. Malam
itu aku mudah sekali orgasme. Entah apa mungkin itu karena pengaruh
ineks atau memang aku sudah dalam keadaan puncak, aku tidak tahu..
Kami break sebentar. Martin tidur terlentang. Kulihat penisnya berdiri
tegak bagai tugu monas. Kepalanya yang merah mengkilat karena cairan
maninya meleleh keluar. Aku duduk di dipangkuannya dan memegang penisnya
yang keras.
“Lho, sejak kapan celana dalammu lepas? Aku kok nggak tahu?” tanyaku.
“Hehehe.. kamu merem terus dari tadi sampe nggak tahu kalo burungku udah menunggu-nunggu ditembakkan ke sasaran!” candanya.
Aku kasihan padanya. Kuelus-elus penisnya sambil menggodanya. Lalu aku
naik ke atas tubuhnya dan duduk tepat diatas penisnya. Martin tampak
terangsang melihat tindakanku. Kugoyang-goyangkan pinggulku maju mundur
diatas penisnya sambil kuelus-elus dadanya. Martin memejamkan matanya
sambil merasakan sentuhan-sentuhan kemaluanku di penisnya. Aku juga
merasa geli-geli nikmat saat penisnya yang keras dan licin menggeser
klitorisku.
Lama-lama Martin tidak kuat menahan rangsangan. Dia bangkit dan memeluk
tubuhku. Kami berciuman. Tanpa mempedulikan bau cairan vaginaku di
mulutnya, aku terus menggoyangkan pinggulku maju mundur. Kemaluanku yang
basah semakin memudahkan penis Martin bergesekan diantar bibir
kemaluanku. Gerakan kami makin lama makin liar, sampai akhirnya
pertahananku runtuh!
Penis Martin mengoyak keperawananku! Kepala penisnya selip dan masuk ke
vaginaku. Aku menjerit kaget dan gerakanku terhenti. Untuk sesaat aku
merasa sakit karena ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Martin juga
berhenti dan hendak mencabut penisnya dari vaginaku. Namun aku
mencegahnya. Aku benar-benar terhanyut dalam fantasiku sendiri akan
kenikmatan persetubuhan. Kupeluknya erat-erat tubuhnya. Disamping rasa
sakit, aku merasakan suatu kenikmatan yang lain. Aku ingin merasakan
lebih lama lagi.
Secara tak sadar aku merendahkan pinggulku perlahan-lahan sampai penis
Martin memenuhi liang vaginaku. Rasanya sungguh luar biasa! Aku memeluk
Martin sekuat tenaga dengan napas terputus-putus. Kucengkeram
punggungnya dengan kuku jariku tanpa peduli dia kesakitan atau tidak.
Tak terlukiskan perasaanku saat itu. Aku mengerang-erang. Rasanya
seluruh sarafku terputus dan terpusat di kemaluanku saja. Martin
membiarkanku sesaat menikmati moment ini. Dia pasti juga sedang
menikmati koyaknya selaput daraku.
Perlahan-lahan Martin mulai menggoyangkan pinggulnya. Penisnya
bergerak-gerak perlahan dalam kemaluanku. Aku mendesah mengaduh-aduh
menahan nikmat dan geli. Vaginaku masih sangat sensitif sampai sampai
aku tidak tahan ketika penisnya digerak-gerakkan. Aku menatap sayu pada
Martin.
“Kenapa aku nggak tahu kalau ML seenak ini? Kalau tahu, aku sudah dari dulu mau making love sama kamu!” kataku parau.
Mendengar perkataanku, sesaat Martin hanya memandangku tanpa ekspresi.
Aku tidak dapat menebak apa yang ada dipikirannya. Lalu dengan pandangan
yang menyejukkan, dia mencium keningku dan pipiku. Aku menjadi tenang
dan damai. Martin, aku sayang padamu, aku sayang padamu, aku sayang
padamu. Tak ada lagi Andrew dalam kamusku. Aku hanya sayang padamu
kataku dalam hati. Sex jauh lebih memabukkan daripada extacy! Aku tak
bisa berpikir jernih! Yang ada dipikiranku hanya terus dan terus.. tanpa
akhir..
Martin mulai menggerakkan penisnya keluar masuk vaginaku. Mulanya
perlahan, lama-lama semakin cepat. Rasanya mau mati saking nikmatnya.
Aku tak bisa berkata apa-apa. Hanya erangan dan desahan yang keluar dari
mulutku. Dorongan penisnya yang menghujam keluar masuk ke dalam
vaginaku membuatku tak berdaya.
Malam itu aku orgasme empat kali. Martin menumpahkan spermanya di
perutku dan terkapar disebelahku. Aku juga terkapar kelelahan. Saking
lelahnya aku sampai tidak kuat untuk bergerak mengambil tissue untuk
membersihkan spermanya yang tumpah di perutku. Ternyata orgasme saat ML
jauh lebih nikmat daripada dengan oral seks. Sungguh berbeda..
Setelah terkapar beberapa saat, Martin membopongku ke kamar mandi dan
memandikan aku. Aku terus menerus memandang wajahnya dan mencari-cari
sinar apa yang terpancar di wajahnya. Apakah dia benar mencintaiku atau
aku hanya salah satu perempuan koleksinya? Aku terus memeluknya saat
dia membasuh tubuhku dengan air hangat dan membersihkan kemaluanku.
Kemudian setelah membersihkan diri, kami tidur kelelahan.
*****
Besoknya saat aku bangun, Martin sudah tidak ada di sebelahku. Kulihat
jam dinding menunjukkan pukul sembilan. Detik berikutnya aku baru sadar
kalau tidur telanjang bulat dan hanya ditutupi selimut. Perlahan-lahan
memoriku memutar balik kejadian tadi malam. Agak susah mengingat
kejadian semalam setelah pakai ineks dan minum minuman beralkohol.
Setelah ingat semua, dengan lunglai aku bangkit dan melihat kemaluanku.
Kuraba dan kupegang kemaluanku. Rasa nikmat dan geli semalam masih
terbayang di pikiranku. Pikiran jelek mulai menggangguku. Aku sudah
tidak perawan! Aku sudah kehilangan keperawananku di usia ke 16 dengan
cowoq yang bukan pacarku maupun suamiku! Edan! Aku lepas kendali!
Kata-kata Ling mulai teringat kembali. Saat dia kehilangan
keperawanannya pertama kali, dia menangis menjadi-jadi semalaman. Namun
sekarang dia sudah biasa dan malah sering making love. Aku teringat
saat Ling mengenalkan Martin padaku, dia memperingatkan Martin agar
jangan macam-macam padaku. Berbagai macam kejadian dari awal aku kenal
kehidupan malam sampai saat ini lalu lalang dalam pikiranku seakan-akan
menyindirku. Sekarang semuanya telah terjadi! Aku tak percaya! Aku
jadi seperti Ling!
Aku ingin menangis menyesali semuanya! Namun sudah terlambat! Apalagi
saat aku melihat setitik noda hitam pada sprei. Aku langsung menangis
menjadi-jadi. Aku merasa berdosa! Bayangan wajah Papa Mamaku berkelebat
berganti-ganti dalam benakku. Aku merasa berdosa pada Papaku, pada
Mamaku, pada kakakku, pada seluruh keluargaku!
Aku ke kamar mandi untuk membersihkan diriku! Aku merasa kotor dan hina!
Aku bukan Tina yang dulu lagi! Masa depanku hancur! Siapa yang mau
sama aku! Cowoq mana yang mau menerima ceweq seperti aku! Ceweq yang
sudah tidak utuh lagi! Ceweq murahan! Aku benci diriku sendiri! Aku
benci semua orang! Aku menangis lama sekali di kamar mandi. Kutumpahkan
semua perasaanku dalam air mata yang segera tersapu guyuran air
hangat. Hingga akhirnya aku tergeletak lemas di lantai kamar mandi.
Setelah bosan menangis, aku segera beranjak dari kamar mandi dan
mengenakan pakaian. Kuambil ponselku dan kukirim SMS pada Ling. Aku
minta dia menjemputku di rumah Martin. Ling menyanggupi dan berjanji
akan menjemput aku sepulang sekolah pukul 13.00
Pukul sebelas Martin pulang ke rumah. Tiba-tiba perasanku jadi campur
aduk saat kudengar suara mobil Martin memasuki rumah. Ada perasaan
jengkel yang menggebu-gebu padanya.
“Kok berani-beraninya orang segede dia menjerumuskan anak kecil! Dasar hidung belang!” pikirku jengkel.
Aku duduk di ranjang menghadap pintu sambil menunggu dia masuk.
Kusiapkan wajah sesuram mungkin agar dia tahu kalau aku marah padanya.
Aku sudah mempersiapkan diri untuk mendiamkannya selamanya. Pokoknya dia
harus tahu kalau aku marah!
Martin yang sepuluh tahun lebih dewasa tahu bagaimana harus bertindak
menghadapi aku. Dia diam saja saat aku mendiamkannya. Lalu mulai
mengajakku makan. Aku menolak. Dia terus mengajakku bicara dan bercerita
kalau dia bangun kesiangan sehingga terlambat kerja. Dia pura-pura
tidak tahu aku marah padanya. Sejurus kemudian dia mulai memelukku dan
mengatakan kalau dia segera pulang karena khawatir aku belum makan atau
kesepian di rumah.
Lama-lama aku kasihan juga padanya. Dia baik padaku. Sebenarnya yang
salah aku. Aku yang memaksanya melakukan itu. Padahal kemarin dia sudah
mau tidur, aku malah merangsangnya habis-habisan. Yah, aku yang salah.
Seperti membangkitkan macan tidur. Aku pun mulai melunak. Aku mulai
menjawab pertanyaannya sepatah-sepatah sampai akhirnya suasana mulai
cair.
Mengerti umpannya mengena, Martin mulai merayuku dan menggodaku. Aku tidak tahan digoda dan mulai membalas godaannya.
“Martin, kamu harus bertanggung jawab! Kamu harus kawin sama aku!” serangku.
“Jangan kuatir sayang! Aku ini dari dulu juga suka sama kamu. Cuma aku
takut kamu yang nggak mau sama aku karena aku terlalu tua. Hahahaha..”
balasnya.
Aku tidak peduli pikirku. Toh aku juga merasa cocok dengan Martin. Dia
begitu dewasa. Dia bisa momong aku. Masalahnya, dia sepuluh tahun lebih
tua dari aku. Apa orang tuaku setuju aku menikah dengannya?
Pikiranku sudah jauh lebih baik sekarang. Martin memelukku erat-erat dan menghiburku. Aku jadi makin sayang padanya.
Akibat kejadian malam itu, hampir tiap hari aku making love dengannya.
Kami melakukan di rumahnya, di hotel, di kamar mandi, di mobil dan
dimanapun kami mau! Berbagai posisi kami lakukan. Aku benar-benar
ketagihan bersenggama! Bahkan kami pernah menginap seharian di hotel dan
tidak keluar kamar sama sekali. Saat itu aku sampai orgasme sebelas
kali waktu making love dengannya! Benar-benar liar dan tak terkontrol!
Acara tripping selalu dilanjutkan dengan making love. Kesukaan kami
adalah triping sambil telanjang bulat berdua di kamar Martin sambil
bercumbu. Asyik sekali rasanya! Saat pengaruh ineks menurun, kami
bersenggama atau melakukan oral seks untuk membuat on lagi. Setelah
benar-benar habis, kami lanjutkan dengan minum minuman keras. Edan..
Dua bulan terakhir ini aku jarang kontak dengan Martin. Martin sibuk
dengan pekerjaannya, sedangkan aku sibuk diadili oleh keluargaku. Mereka
marah besar padaku dan mengawasiku dengan ketat. Ponselku disita
sementara. Telepon untukku disortir sama orang tuaku. Kemana-mana selalu
diantar sopir ayahku. Pokoknya aku jadi tahanan rumah!
Entah siapa yang salah! Aku tak perlu menyalahkan siapa saja selain
diriku sendiri. Aku sendiri pun menyesal menyadari kondisiku sekarang.
Orang luar pada bingung melihat tingkahku. Aku hidup di dalam keluarga
yang harmonis. Orang tuaku sayang dan perhatian padaku. Tapi kok bisa
aku terjerumus jadi seperti ini?
Hahaha.. memang bodoh apa yang kulakukan. Penyesalan sudah tidak ada
gunanya lagi. Entah sampai kapan aku bisa berhenti dari dunia gila ini?
Aku pun sudah mulai bosan..
Sunday, September 8, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pusat Jual Produk Pasutri.....
ReplyDeletealat bantu sex
sex toys
alat bantu sex wanita
jual alat bantu sex
alat bantu sexualitas
alat bantu sex pria
pembesar penis
obat pembesar penis
obat penis
obat perangsang
perangsang wanita
jual obat perangsang
perangsang pria
obat perangsang tradisional
ReplyDeletePRODUK www.putrikecantikan.com BEST SELLER:
Obat Pembesar Penis Herbal
Obat Kuat Pria
Obat Perangsang Wanita
Obat Penghilang Tato
Obat Peninggi Badan Herbal
Obat Penggemuk Badan Herbal
Obat Pelangsing Badan Herbal
Kecantikan
Pemutih Wajah Dan Tubuh
Alat Bantu Sex Wanita
Alat Bantu Sex Pria
Aneka Kondom Pria
SALAM CROOOTTT
ReplyDelete[*]=====>>>SITUS DEWASA TERUPDATE<<<=====[*]
ReplyDelete===>>> Artikel Kesehatan Terbaru 2016
===>>> Video Bokep Terbaru 2016
===>>> Koleksi Foto Cewek Jepang Bugil Terlengkap
===>>> Cerita Seks Terupdate Paling Baru
===>>> Kumpulan Foto Bugil Model Indonesia Terbaru
===>>> Album Foto Telanjang Artis Indonesia Terupdate
===>>> Film Sex Full Movie Bersubtitle Indonesia
===>>> Galery Foto Bugil Berkualitas HD dan Video Porno Full Movie Terlengkap
[*]=====>>>SITUS DEWASA TERUPDATE<<<=====[*]
[*] Kumpulan Cara Tips Kesehatan Terbaru 2016 ===>>> www.caratipsterbaru.com
[*] Koleksi Foto Cewek Jepang Bugil Terlengkap ===>>> www.jepangbugil.com
[*] Cerita Seks Terupdate Paling Baru ===>>> www.ternikmat.com
[*] Kumpulan Foto Bugil Model Indonesia Terbaru ===>>> www.gambarseks.net
[*] Foto Bugil HD dan Video Porno Full Movie Terlengkap ===>>> www.termontok.com
[*] Album Foto Telanjang Artis Indonesia Terupdate ===>>> www.bergairah.net
www.ceritaseks247.com
MAU DAPAT UANG BANYAK TANPA KERJA? HANYA DUDUK SANTAI SUDAH MENGHASILKAN UANG BANYAK?
ReplyDeleteMAUNYA KELUAR UANG SEDIKIT TAPI MENDAPAT MASUKAN UANG YANG BANYAK? GAMPANGGG... BOSKU
GABUNG SAJA DI INDOMONOPOLY MAINKAN GAME NYA DAN MENAGKAN PULIHAN JUTA RUPIAH DARI KAMI.
TERTARIK / BERMINAT ,TAPI BINGUNG BAGAIMANA CARA GABUNG DI GAME KAMI?? BISA LAGSUNG HUBUNGI
LIVE CHAT KAMI SETIA MELAYANI ANDA 24JAM. KEMUDAHAN HANYA BERSAMA KAMI DI INDOMONOPOLY.
SETIA MEMBANTU ANDA SEMUA. KUNJUGI WEB KAMI : http://bit.ly/1QULFBI
1.BBM Pin : 5649B320
2.contact us : LINE : hermilyrostan
3.cara bermain game INDOMONOPOLY di pc http://bit.ly/1R1fOPQ
4.petunjuk unduh game INDOMONOPOLY di android http://bit.ly/1SoikP4
5.TERSEDIA JUGA DI PLAYSTORE KHUSUS DI ANDROID ANDA http://bit.ly/22ESOcV
6.cara daftar userid di INDOMONOPOLY http://bit.ly/1mldTZz
7.Tutorial cara bermain dan sistem potongan pada permain : http://bit.ly/1RFLt4X
jual klg asli jepara
ReplyDeletejual klg asli malang
jual klg asli medan
klg asli
ciri klg asli
jual klg asli pekalongan
jual klg asli sidoarjo
jual klg asli surabaya
jual klg asli jakarta
jual klg asli makassar
obat klg asli
Jual produk Obat Pembesar Penis Herbal dan Alat Dunia Dewasa:
ReplyDelete1. Obat Pembesar Penis
- Vimax Izon Asli
- Vigrx Plus Asli
- Vimax Oil Asli
- Klg Pills Asli
- Pro Extender Asli
- Vakum Penis
2. Obat Perangsang Wanita
- Opium Spray
- Sexdrop Cair
- Potenzol Cair
- Permen Karet
- Blue Wizard
3. Obat Kuat Sex
- Viagra Usa
- Cialis Tadalafil
- Maximum Powerfull
- Procomil Spray
4. Alat Bantu Sex
- Penis Mutiara Getar
- Boneka Fullbody
- Vagina Baby Pussy
- Penis Ikat Pinggang
mau nonton bokep asli rekaman hp ?? lihat di sini
ReplyDelete" mesin pencari film bokep tanpa internetpositif "
Cerita sex 2017 - 2018
ReplyDeleteVideo sex mudah di tonton
► Baca cerita sex anak tiri dan ibu tiri ayah kandung perkosa
ReplyDelete► Cerita sex 17 tahun perawan ngentot pertama
► Bokepdo terbaru yang paling bikin horny
► Layarkaca21 khusus dewasa tanpa sensor
► Wap downoad dan nononton bokep
► Situs untuk nonton video bf terbaru
► Bioskop onlin jutaan film tanpa sensor
► Gratis video porno durasi panjang dan pendek
► Baca cerita sex anak tiri dan ibu tiri ayah kandung perkosa
ReplyDelete► Cerita sex 17 tahun perawan ngentot pertama
► Bokepdo terbaru yang paling bikin horny
► Layarkaca21 khusus dewasa tanpa sensor
► Wap downoad dan nononton bokep
► Situs untuk nonton video bf terbaru
► Bioskop onlin jutaan film tanpa sensor
► Gratis video porno durasi panjang dan pendek
..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteππππππcerita sex 21 tahunππππππ
ReplyDeleteCerita Sex Panas
ReplyDeleteFoto Memek Tante Janda Bugil
Cerita Ngentot
Cerita Seks Dewasa
Novel Dewasa
FOTO MEMEK TANTE ANISA BUGIL
Cerita Sex Dewasa
Cerita Seks Dewasa
Cerita Sex | Cerita Dewasa | Foto Bugil
http://www.thorshammerpills.com/obatkuat
ReplyDeleteNovel dewasa paling romantis
ReplyDeleteCerita dewasa paling hot
ceritaporno 2017
kisah sex paling hot
jago sex
download bokep
Sinidomino.net
ReplyDeletetemen-temen mau memilih menjadi pemain atau bandar?
Di Sinidomino teman-teman bisa memilih menjadi pemain atau bandar ?
ada 7 jenis permainan yang bisa temen-temen mainkan hanya dengan1 user id
Temen-temen juga bisa menikmati permainan ini melalui android
dan dimanapun atau kapanpun temen-temen bisa menikmati permainan ini
seru kan?
Hanya dengan minimal deposit 20.000 dan penarikan dana 20.000
transaksi akan diproses dengan cepat
dapatkan kemenangan puluhan juta rupiah bersama ribuan player lainnya di permainan ini
dengan kemudahan bertransaksi yang didukung oleh perbankan lokal
-BCA
-BNI
-MANDIRI
-BRI
Daftar sekarang , klik disini ya
-www.kartusini.com
-http://goo.gl/hz1eC3
Dengan bantuan costumer service yang ramah dan profesional
untuk info lebih lanjut silakan hubungi :
-PIN BBM : D61E3506
-LINE : +6285598249684
-www.sinidomino.ccom (official website)
-WHATAPP : +6288598249684
Semoga beruntung ya
Salam hoki sinidomino.net
ReplyDeletethanks for sharing 082210743003
Obat Aborsi
Obat Telat Bulan
Obat Penggugur
Jual Obat Aborsi
Obat Aborsi Termurah
Obat Aborsi Terpercaya
Obat Aborsi terbaik
Obat aborsi termanjur
obat aborsi aman
085330886289
ReplyDeletehot women wa 085330886289
ReplyDelete